Para peziarah tak bisa sembarangan memasuki komplek pemakaman yang berada di Kotagede ini.
Makam raja-raja Kerajaan Mataram yang terletak di Kotagede, Yogyakarta tampak sepi dari para peziarah pada bulan Ramadan. Padahal, pada pada bulan-bulan biasa, komplek pemakaman ini ramai dikunjungi oleh masyarakat. Lantas, apa penyebabnya?
"Selama satu bulan Ramadan, makam raja-raja di tutup. Tidak boleh untuk ziarah. Karena itu perintah Raja Keraton Yogja dan Raja Keraton Solo," kata Masbekel Hastono Raharjo, Abdi Dalem Kraton selaku juru kunci makam raja-raja Mataram, di Yogyakarta, Selasa 3 Agustus 2011.
Dia mengatakan, terdapat 81 kuburan Raja Mataram beserta keluarga di komplek makam ini. Makam itu terletak dalam komplek kerajaan peninggalan Raja Mataram I. "Ini adalah Kraton Kerajaan Mataram I tahun 1579 masehi, masa Panembahan Senopati, Raja Mataram I," kata dia.
Para Raja Mataram yang dikuburkan di komplek itu adalah Hanyokrowati (anak Panembahan Senopati) sebagai Raja Mataram II, Sri Sultan Hamingkubuwono II, Sultan Hadiwijoyo atau Jokotingkir (Raja Pajang), dan Paku Alam I hingga Paku Alam IV beserta keluarga.
Para peziarah tak bisa sembarangan masuk ke dalam komplek pemakaman ini. Untuk berziarah ke komplek makam ini, para peziarah, baik laki-laki maupun perempuan diwajibkan mengenakan pakaian tradisional. "Untuk masuk ke makam, laki-laki harus pakai baju peranakan atau kain batik (baju adat Jawa)," kata dia.
"Sedangkan perempuan pakai kemben [baju adat Jawa] yang hanya menggunakan kain batik sebagai penutup tubuh). Tidak boleh memakai tutup kepala, gelang, kalung harus dilepas."
Masbekel menambahkan, pada hari biasa makam Raja Mataram tersebut hanya buka di hari-hari tertentu. Yaitu, Hari Minggu, Kamis, Senin dan Jum'at.
--
Source: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10188219&goto=newpost
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 comments:
Post a Comment