بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Quote: Pernahkah kamu berfikir, apa nikmat terbesar yang pernah kamu terima? supaya kamu tidak mengeluh setiap hari, baik keluhan dalam hati maupun cacian lewat facebook. Sadar atau tidak sadar nikmat terbesar adalah nikmat kamu menjadi seorang muslim dan mau melakukan shalat 5 waktu , mau berpuasa, mau membayar zakat dan punya niat naik haji. | Quote: Pernahkah kamu berfikir, kenapa begitu mudahnya hatimu tergerak untuk melaksanakan salat subuh padahal lagi enak-enaknya tidur? Tanpa tau faidahnya, yang kamu tau itu adalah perintah Allah. Sedangkah di luar sana banyak orang yang hatinya keras tidak mau melaksanakan itu. Bukankah itu sebuah nikmat? Kamu beriman pada Allah dan mencintai Nabi Muhammad, padahal kamu tidak pernah bertemu dan tidak pernah melihatNya, bukankah itu sebuah nikmat? | Quote: Aku ada cerita, ini tentang Dr. Jeffrey Lang, seorang dosen matematika di universitas Kansas, beliau banyak mengarang buku tentang Islam, Syeikh Buty merekomendasikan salah satunya dengan judul "Struggle for Faith", kalau aku tidak salah. Ini cerita Jeffrey saat pertama masuk Islam. | Quote: "Pada hari aku masuk Islam, seorang imam masjid di California memberiku sebuah buku panduan shalat
..tapi aku kaget saat beberapa pelajar muslim yang ada disitu menasehatiku dengan kata-kata, "tenang, jangan terlalu memaksakan diri, step by step!. Aku berfikir, apakah sesusah itukah melaksanakan shalat? Tapi kau cuek dengan kata-kata mereka, saat itu aku memutuskan untuk melakukan shalat 5 waktu. | Quote: Malam itu aku duduk di ruang tamu di apartemenku ditemani lampu yang redup, aku menghabiskan semalaman untuk mempelajari cara shalat dan menghafal ayat quran untuk shalat, serta doa-doa yang harus ku baca pada setiap gerakan dan posisi. Aku berusaha menghafalnya semua dengan bahasa arab, dan aku hafal juga terjemahannya dalam bahasa inggris. Aku kembali membolak-balik isi kitab itu, tapi aku belum mendapatkan kepercayaan diri dan keyakinan untuk melakukannya sebagai shalatku yang pertama. | Quote: Jam sudah menunjukkan 1 malam, akhirnya aku memutuskan untuk melaksanakan shalat isya. Aku masuk kamar mandi, kuletakkan buku tuntunan wudhu terbuka di westafel, biar aku bisa melihatnya, kuikuti langkah demi langkah seperti dalam tuntunan itu, akhirnya aku selesai dari wudhu pertamaku. Aku keluar kamar mandi, dan air wudhu masih menetes di badanku, karena dibuku itu disebutkan bahwa disunnatkan tidak mengeringkan air wudhu dari badan. | Quote: Aku berdiri di tengah ruangan itu menghadap kiblat, setelah aku yakin kalau pintu apartemenku sudah tertutup dan tidak seorangpun bisa masuk dan melihatku shalat. Aku berdiri tegak, ku tarik nafas dalam-dalam, ku angkat dua tanganku dan aku ucapkan "Allahu akbar.." dengan suara yang hampir tidak terdengar. | Quote: Aku harap tidak ada seorangpun yang mendengarku, tapi aku masih khawatir kalau ada seseorang yang mengintipku, aku tidak tenang, akhirnya aku teringat bahwa jendela apartemenku belum ku tutup, bagaimana kalau tetangga melihatku shalat? Aku buyar dari shalat, aku lari ke jendela dan menutupnya. | Quote: Setelah kututup rapat jendela, aku kembali berdiri tegak dan mengangkat tangan, dan aku mengucapkan kembali " Allahu Akbar
", dengan suara yang sedikit lebih terdengar. Aku mulai membaca fatehah dengan terbata-bata, kemudian surat pendek yang ku hafal, bacaanku sangat kacau, aku yakin kalau ada orang arab yang dengar mereka tidak akan paham apa yang kubaca malam itu! Setelah itu, aku bertakbir lagi dengan suara pelan, aku membungkukkan punggungku untuk ruku' hingga punggungku rata dan tanganku menyentuh dua lututku. Saat itu aku sangat risih den berat dengan posisi seperti itu, karena seumur hidup aku tidak pernah membungkukkan badanku kepada siapapun! | Quote: Saat ruku' aku membaca "subhana rabbiyal adhiem
", kemudian kau I'tidal dan membaca "rabbana lakal hamdu
", ketika itu aku merasa jantungku berdetak lebih cepat, badanku bergetar, sekarang aku bertakbir lagi, saatnya kini bersujud! Aku merasakan kakiku seperti terikat, aku kaku, tidak bisa bergerak, mataku hanya melihat tempat sujud, tapi aku tidak bisa bersujud, aku harus meletakkan mukaku di atas lantai, hidung, lutut, dan jidadku menyentuh lantai!aku tidak mampu!aku belum pernah menghinakan diriku seperti ini! | Quote: Saat aku berdiri, aku berfikir teman-temanku sedang melihatku dalam keadan yang konyol dan bodoh seperti ini, mereka semua menertawakanku, mengejekku, aku berfikir betapa aku menjadi bahan tertawaan teman-temanku di kampus! Saat itu seakan-akan aku mendengar kata "owh, Jeff, kasihan sekali kamu ini, seperti arab bodoh yang kulihat di san fransisco!!!". | Quote: Saat itu aku berdoa, "ya allah, bantu aku untuk bersujud
.", kuambil nafas dalam-dalam, lalu kupaksakan diri melakukan itu, akhirnya aku bisa bersujud dan membaca " subhana rabbiyal a'la
". Kemudian aku bertakbir lagi, dan duduk. | Quote: Rakaat pertama kulakukan dengan sukses, aku memaksakan diri untuk menyempurnakan 4 rakaat yang telah ku mulai, aku mulai bisa. Aku berdiri untuk rakaat kedua, aku masih punya 3 putaran lagi. Aku terus berusaha, kedua aku merasa lebih ringan, ketiga dan akhirnya keempat, pada akhirnya aku berhasil dan mengucapakan salam sekali ke kanan dan sekali ke kiri "Assalamualaikum
.". | Quote: Setelah shalat isya, aku merasa seperti habis berperang, aku lelah, aku duduk mengingat setiap gerakan yang kulakukan, aku sangat tersiksa ketika melakukan shalat pertamaku itu, kemudian aku menundukkan kepala dan berdoa "ya Allah ampunilah aku, dan kesombonganku di depan-Mu
.". | Quote: Malam itu kau merasakan apa yang belum pernah kurasakan sebelumnya selama hidupku, aku tidak bisa menjelaskannya dnegan kata-kata, sungguh nikmat. Seakan-akan air dingin dan jernih terpancar dari dalam dadaku, tapi aku tidak tahu dimana. | Quote: Tubuhku bergetar, aku menangis, semakin aku menangis, semakin aku merasa ada sebuah kekuatan lembut penuh kasih sayang dari luar memelukku! Seakan-akan semua ketakutanku hilang, seperti air bah yang menghancurkan bendungan. Saat itu aku yakin, bahwa ampunan Allah tidak hanya sebuah penghapusan dosa, tetapi juga ketenangan dan ketentraman jiwa. | Quote: Sebelum aku bangun dari tempat shalatku, aku berdoa, " ya Allah, apabila aku berani kafir terhadapmu lagi, bunuhlah aku sebelum aku benar-benar kafir, bebaskan aku dari dunia ini, aku tidak sanggup kalau aku harus hidup sedetikpun kalau aku harus mengingkari wujud-Mu!". | Quote: Rahimallah Dr. Jeffrey, pernahkan anda merasakan demikian?bersyukurlah kamu tidak harus merasakan hal itu untuk bersujud, itulah rahmat Allah dan cinta-Nya kepada kamu yang tak terhingga. | |
0 comments:
Post a Comment