Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com Senjata api yang digunakan untuk menakut-nakuti dan merusak mobil Febriansyah (20) ternyata bukan senjata sungguhan, melainkan hanya air soft gun. Polsek Tanjung Duren pun sudah mengamankan senjata itu bersama dengan mobil Suzuki Escudo BM 66 yang dikendarai pelaku. "Senjatanya itu ternyata air soft gun," ungkap Kepala Polsek Tanjung Duren Komisaris Arif Budiman, Kamis (8/9/2011), saat dihubungi wartawan. Terkait dengan nomor polisi BM 66 yang disertai dengan logo Tribrata (Polri) yang ada di mobil Suzuki Escudo milik pelaku, Arif mengungkapkan, pihaknya belum menelusuri soal kepemilikan mobil tersebut. "Belum kami telusuri sejauh itu. Baru kami amakan saja mobilnya," imbuhnya. Febri, korban penganiyaan di Jalan Tanjung Duren, mengalami pemukulan dan ancaman dengan senjata menyusul adu mulutnya dengan tiga orang tak dikenal. Mereka memukul dan merusak mobil Febri. Salah seorang di antaranya mengaku-aku sebagai "anak jenderal". Febri sempat menjelaskan, kejadian itu terjadi pada Selasa sore. Salah seorang di antaranya mengaku sebagai "anak jenderal". Febri kemudian dipukul pelipisnya, dan mobil dirusak dengan menggunakan gagang senjata api yang dikira sungguhan. Atas kejadian ini, Febri melapor ke Polsek Metro Tanjung Duren. Pelaku ditangkap pada Rabu pukul 10.00 di Apartemen Mediterania, Jakarta Barat. Pelaku kemudian dibawa ke Polsek Tanjung Duren. |
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com Seperti yang telah diberitakan, salah seorang tersangka kasus penganiayaan disusul perusakan mobil milik Febriansyah mengaku sebagai "anak jenderal" saat peristiwa itu terjadi pada Selasa (6/9/2011) sore. Kepala Polsek Tanjung Duren Komisaris Arif Budiman menegaskan, pelaku bukanlah anak seorang polisi berpangkat jenderal. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa pelaku terkait dengan salah seorang pejabat di Polda Bali, yakni Komisaris Besar James Umboh. "Dia bukan anak jenderal, tapi memang dia mengakunya sebagai anak yang Anda bilang," ucap Arif, Kamis (8/9/2011), saat dihubungi wartawan. "James Umboh, Ndan?" tanya wartawan lagi. "Iya," jawab Arif singkat. Arif menuturkan, dilihat dari nama belakang dua orang pelaku, yakni Alexander Gontha Umboh (24) dan Raja Umboh (14), mungkin ada kaitannya dengan Kombes James Umboh. "Hanya kami tidak tahu hubungannya bagaimana," kilah Arif. Sementara itu, Kombes James Umboh yang coba dihubungi melalui telepon seluler tak menjawab panggilan. Dengan demikian, James yang kini menjabat Karo Rena Polda Bali belum memberikan keterangan tentang hubungannya dengan Alex dan Raja Umboh. Arif menambahkan, sejauh ini pihak kepolisian belum menemukan bukti bahwa dua pelaku itu merupakan keluarga polisi. "Sampai sekarang, memang tidak ada orangtua yang mendatangi pelaku," imbuh Arif. "Mungkin soal latar belakangnya itu yang kedua. Kami fokus pada perusakan dan penganiayaannya dulu," sambungnya. Arif menegaskan, proses penyidikan akan dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada, tidak akan melihat latar belakang para pelaku. "Tidak ada hubungannya dengan latar belakang pelaku. Proses tetap jalan sesuai prosedur," tandasnya. Kasus ini berawal saat Febri, seorang mahasiswa di Jakarta, beradu mulut dengan tiga orang tak dikenal yang akhirnya mengamuk. Mereka memukul dan merusak mobil Febri. Salah seorang di antaranya mengaku-aku sebagai "anak jenderal". Febri menjelaskan, salah satu dari mereka sempat mengeluarkan pistol dan menggunakan gagang senjata api jenis revolver itu untuk merusak mobil Febri. Atas kejadian ini, Febri melapor ke Polsek Metro Tanjung Duren. Pelaku ditangkap pada Rabu pukul 10.00 di Apartemen Mediterania, Jakarta Barat. Pelaku kemudian dibawa ke Polsek Tanjung Duren. Polisi juga mengamankan sebuah mobil Suzuki Escudo warna hitam bernomor polisi BM 66 dengan logo Tribrata (Polri) yang dipakai pelaku. |
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com Tiga orang pelaku pengeroyokan terhadap seorang mahasiswa bernama Febriansyah (20) akhirnya ditahan di Polsek Metro Tanjung Duren, Jakarta Barat. Ketiga pelaku tersebut ditahan setelah menjalani pemeriksaan sejak Rabu (7/9/2011) siang. Ketiganya diancam hukuman penjara di atas lima tahun. Hal tersebut disampaikan Kapolsek Tanjung Duren Komisaris Arif Budiman, Kamis (8/9/2011). "Sudah. Tiga orang pelaku sudah kami tahan hari ini," ungkapnya. Ketiga pelaku tersebut adalah Alexander Gontha Umboh (22), Raja Umboh (14), dan Marcell (22). Arif menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara, ketiganya terbukti terlibat dalam kasus pemukulan dan perusakan terhadap mobil milik Febriansyah pada Selasa (6/9/2011) lalu. "Perannya, Raja yang memukul, sementara dua orang lainnya merusak mobil, yaitu Alex dan Marcel. Semua pelaku saat ini masih di Polsek Tanjung Duren," kata Arif. Ia menambahkan, karena peran ketiganya berbeda maka pasal yang dikenakan pun berlainan. Raja dijerat Pasal 352 KUHP tentang Penganiayaan Ringan, sedangkan Alexander dan Marcel dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang Perusakan secara Bersama-sama. "Ancamannya di atas lima tahun penjara," kata Arif. Sebelumnya, Febriansyah sempat beradu mulut dengan tiga orang tak dikenal yang akhirnya mengamuk. Mereka memukul dan merusak mobil miliknya. Salah seorang di antaranya mengaku sebagai "anak jenderal". Febriansyah menjelaskan, kejadian itu terjadi di Jalan Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa (6/9/2011) sore. Saat itu Febriansyah mengendarai mobil Honda Civic berjalan beriringan dengan temannya, Robert, yang memakai mobil Toyota menuju sebuah rumah makan padang (Baca: Febri Diancam Pistol dan Dipukul "Anak Jenderal"). Saat ia dan temannya mendekati rumah makan tersebut, sebuah mobil Suzuki Escudo berpelat nomor BM 66 warna hitam datang dari sebuah gang. Posisi mobil Febri saat itu menghalangi jalan keluarnya mobil Suzuki yang berpenumpang tiga orang itu. Sang pengemudi tidak sabar dan terus membunyikan klakson. Febriansyah pun membalasnya dengan raungan gas. Setelah mobil Febriansyah melaju, pengemudi Suzuki Escudo itu tetap terus membunyikan klakson. Tiga orang kemudian keluar dan menghardik Febriansyah. Salah seorang di antaranya mengaku "anak jenderal" sebagai bentuk ancaman agar Febriansyah tidak melawan. Febriansyah kemudian dipukul pelipisnya dan mobilnya dirusak menggunakan gagang senjata api jenis revolver. Atas kejadian tersebut, Febriansyah, Selasa (6/9/2011), langsung melapor ke Polsek Metro Tanjung Duren. Sehari setelah kejadian, para pelaku pengeroyokan itu ditangkap pada Rabu (7/9/2011) pukul 10.00 di Apartemen Mediterania, Jakarta Barat. Pelaku kemudian dibawa ke Polsek Tanjung Duren. Polisi juga mengamankan sebuah mobil Suzuki Escudo warna hitam bernomor polisi BM 66 yang dipakai para pelaku. |
Quote:
Arif menegaskan, proses penyidikan akan dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada, tidak akan melihat latar belakang para pelaku. "Tidak ada hubungannya dengan latar belakang pelaku. Proses tetap jalan sesuai prosedur," tandasnya.>> Salut untuk pak Kapolsek tanjung duren :beer: |
--
Source: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10498689&goto=newpost
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 comments:
Post a Comment